Keluarga berencana merupakan sebuah cara dimana pasangan yang telah menikah berhak menentukan berapa banyak akan memiliki keturunan. Saat ini tidak lagi dibatasi menjadi dua orang saja, tetapi ketika sebuah keluarga mampu mencukupi hak dankebutuhan dari keturunannya nanti, maka mereka berhak memiliki anak lebih dari dua. Ada banyak pilihan cara untuk mengatur kehamilan yaitu dengan cara menggunakan alat dan tanpa alat. Sebelum memutuskan memilih suatu cara KB, klien harus dapat meminta bimbingan atau konseling pada konselor atau petugas klinik, untuk memperkaya informasi dan memantapkan pilihan yang terbaik. Pilihan ber-KB bisa dengan cara:
a. Pantang Berkala
Sering disebut dengan metode kalender kesuburan, adalah pencegahan kehamilan dengan cara tidak melakukan senggama (hubungan seksual) pada saat perempuan dalam masa subur. Diperlukan kerjasama dan pengertian yang baik antara pasangan.
Kelemahannya : tidak semua perempuan mengetahui kapan masa suburnya, banyak perempuan yang haidnya tidak teratur, sehingga memungkinkan ada kesalahan dalam menghitung masa subur.
b. ASI (Amenore Laktasi)
Cara KB ini bersifat sementara (6 bulan pertama sejak persalinan) yang juga menunjang upaya pemberian ASI. Cara ini adalah memanfaatkan ketidaksuburan alamiah karena pemberian ASI. Hisapan bayi sewaktu menyusui menimbulkan efek yang menekan produksi hormon yang diperlukan bagi ovulasi. Tanpa ovulasi kehamilan tidak mungkin terjadi. Tetapi cara ini tidak dijamin keberhasilannya walaupun ASI tetap diberikan sebelum memberi makanan tambahan dan frekuensi pemberian ASI (menyusui) masih tetap tinggi.
c. Kondom
Adalah sarung karet tipis berbentuk silinder yang dipakai (disarungkan) pada alat kelamin laki-laki ketika bersenggama, atau berbentuk bulat spon yang dimasukkan kedalam vagina jika yang memakai perempuan. Kondom selain mencegah kehamilan, juga mencegah penularan infeksi menular seksual (IMS). Kegagalan dapat terjadi jika kondom dipakai saat sperma sudah keluar atau tumpah, atau tidak segera dikeluarkan waktu penis telah lemas, jika kondom robek. Sehingga jika menggunakan kondom harus diperhatikan cara pemakaiannya.
IUD (Intra Uterine Device)
Dikenal juga sebagai spiral atau AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim). IUD adalah alat kontrasepsi yang disisipkan kedalam rahim, terbuat dari bahan semacam plastic berwarna putih. Ada pula IUD yang sebagian plastiknya ditutupi tembaga dan bentuknya bermacam-macam. Kelemahannya beberapa perempuan mungkin mengalami rasa nyeri di perut dan perdarahan sedikit-sedikit. Tapi gejala tersebut hanya berlangsung sementara, karena adanya proses adaptasi pada tubuh.
a. Pil KB
Adalah pil/tablet yang diminum oleh perempuan untuk mencegah kehamilan jika diminum setiap hari. Pil ini terbuat dari hormon yang mempunyai kesamaan dengan hormon yang terdapat dalam tubuh perempuan, yaitu ekstrogen dan progresteron. Pemakaian pil KB sebaiknya melakukan pemeriksaan kesehatan setiap tahun, karena tidak disarankan penggunaan pil KB lebih dari lima tahun. Keberhasilan dari pil KB tergantung pada kepatuhan dalam mengkonsumsinya secara teratur, dan tidak boleh terlambat.
b. Suntikan KB
Adalah suatu cairan berisi zat hormon buatan yang dapat mencegah kehamilan, selama jangka waktu tertentu, ada yang satu bulan ada juga yang tiga bulan. cairan tersebut merupan hormon progresteron sintetis. Suntikan KB dapat melindungi pemakai dari anemia/kurang darah. Memberi perlindungan terhadap radang panggul dan pencegahan kanker rahim.
c. Susuk KB (Implan)
Susuk KB atau Implan adalah kapsul kecil yang berisi zat untuk mecegah kehamilan. Ada yang berisi enam, dua dan satu kapsul. Susuk dipasang dibawah kulit lengan kiri, dan untuk yang kidal pada lengan kanan. Susuk KB dengan enam kapsul bermanfaat mencegah kehamilan selama lima tahun, sedangkan yang berisi satu kapsul bermanfaat setahun. Dalam penggunaan susuk KB ini beberapa perempuan akan mengalami perdarahan atau haid tidak teratur.
a. Vasektomi
Adalah tindakan operasi kecil yang lebih ringan dari pada sunat/ khitan. Disebut juga kontrasepsi mantap pria. Vasektomi dilakukan dengan menutup saluran sperma (bibit laki-laki) dengan operasi kecil pada sebelah kiri dan kanan kantong zakar. Vasektomi bukan pengebirian. Setelah vasektomi laki-laki dapat tetap melakukan senggama seperti semula, dan air mani tetap dapat dikeluarkan, tetapi sudah tidak mengandung sperma lagi. Kegagalan dengan cara ini hampir tidak ada, dan tidak mengganggu gairah seksual.
b. Tubektomi
Adalah salah satu cara mencegah kehamilan dengan tindakan operasi pada saluran telur perempuan. Tubektomi dianjurkan bagi pasangan yang tidak ingin punya anak lagi. Pasangan yang jumlah anaknya telah cukup, dan mempunyai penyakit yang membahayakan kesehatan, atau pasangan yang telah gagal dengan cara KB lainnya. Operasi dilakukan dengan memotong atau mengikat saluran yang membawa sel telur ke rahim. Setelah operasi sel telur yang dihasilkan akan diserap kembali oleh tubuh tanpa menimbulkan kelainan apapun.
Alat kontrasepsi darurat dalam bentuk pil, dikenal sebagai after morning pil, diminum setelah senggama yang tidak terlindungi. Cara ini diberikan pada perempuan yang melakukan senggama yang tidak terlindungi, yaitu senggama pertama yang tidak terlindungi, bukan senggama berikutnya yang tidak terlindungi. Pil kontrasepsi darurat tidak berfungsi efektif bila dilakukan berulang-ulang. Sebab pil tersebut tidak untuk pemakaian regular seperti halnya pil KB yang harus diminum secara teratur setiap hari.
Bagaimana, sudah mulai menentukan kah mana cara yang akan dipakai? Tentukan pilihanmu dengan pasanganmu, sehingga kalian berkomitmen untuk merencanakan masa depan secara bersama-sama. Jika ingin layanan dan konsultasi lebih lanjut, bisa langsung datang ke Klinik Warga Utama, PKBI Daerah Jawa Tengah.
Sumber :
- http://bidanrhyna.blogspot.co.id/2012/05/pengertian-kontrasepsi.html
- Informasi Kesehatan Reproduksi Perempuan, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia tahun 2002
- Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, edisi 3 tahun 2011
- http://aamsiti.blogspot.co.id/2010/03/kontrasepsi-alami.html