Setelah kurang lebih 2 tahun mengalami masa vakum, Jejaring Peer Educator (PE) antar perguruan tinggi Semarang dihidupkan kembali. Komitmen tersebut disepakati oleh para dosen pembina dan perwakilan PE dari 6 perguruan tinggi di Semarang pada saat menghadiri Lokakarya Membangun Jejaring PE antar Perguruan Tinggi yang diselenggarakan oleh Youth Center PILAR PKBI Jawa Tengah, Rabu 14 Desember 2011 di Aula Wisma PKBI Jateng.
Pertemuan yang dihadiri oleh 22 peserta dari Undip, Unnes, IAIN Walisongo, Udinus, USM dan Unimus serta Youth Center PILAR tersebut merupakan momentum rekomitmen guna mengembangkan program kesehatan reproduksi remaja di perguruan tinggi. Direktur Eksekutif Daerah PKBI Jateng, Elisabet S.A Widyastuti, MKes pada sambutan Pembukaan menyampaikan bahwa remaja mempunyai hak untuk mendapatkan informasi mengenai kesehatan reproduksi. Mahasiswa sebagai salah satu komponen masyarakat, yang di Semarang jumlahnya kurang lebih 125 ribu orang mempunyai potensi yang besar untuk dilibatkan dalam upaya pemenuhan hak tersebut.
Ditambahkan pula bahwa pada tahun 2006 telah dibentuk PE di 5 perguruan tinggi di Semarang yang diinisiasi oleh JEN (Jaringan Epidemiologi Nasional). Kelima PE tersebut membentuk jejaring kesehatan reproduksi. Prestasi terbaik yang pernah diraih yaitu pernah menyelenggarakan Konggres Nasional Kesehatan Reproduksi Remaja di Semarang tahun 2009, namun paska kegiatan tersebut aktivitasnya mulai menurun sehingga perlu di revitalisasi.
Revitalisasi ini disambut baik oleh dosen Pembina, “Kami menyambut baik Revitalisasi ini, diharapkan melalui jejaring PE dapat pula dikembangkan kegiatan peningkatan kapasitas, penelitian maupun advokasi secara bersama-sama” ungkap dosen pembina dari Udinus, Kismi Mubarokah, MKes.
Diakui oleh peserta bahwa pendanaan merupakan permasalahan yang hampir merata di semua perguruan tinggi seperti yang diungkapkan Effa anggota PE Ussec UNNES “SDM dan minat mahasiswa sudah ada, wadahnya pun sudah ada namun kami membutuhkan dukungan dari perguruan tinggi, khususnya pendanaan”. Dosen pembina Unimus, Trixie Salawati, MKes menyampaikan bahwa guna mengatasi persoalan pendanaan kegiatan PE para dosen dengan sukarela bersedia mengumpulkan dana dari kantong pribadi. “Kami merasa perlu melakukan sesuatu untuk melindungi remaja untuk itu saya ajak kawan-kawan untuk urunan agar kegiatan anak-anak dapat tetap berjalan” Ungkapnya.
Kegiatan yang difasilitasi oleh Drs. Samsul Huda, Mkes dari FKM Undip Semarang ini menghasilkan beberapa kesepakatan yang perlu ditindaklanjuti yaitu: 1) Semua peserta menghendaki agar jejaring PE antar perguruan tinggi dihidupkan kembali. 2) Mengembangkan kegiatan bersama-sama seperti pelatihan, penelitian, special event dan sharing informasi, 3) Mengharapkan peran YC Pilar untuk menjadi fasilitator guna meningkatkan eksistensi PE perguruan tinggi serta 4) Akan menyelenggarakan pertemuan rutin setiap dua bulan sekali dengan tempat bergilir. Disepakati pula bahwa pertemuan yang akan datang akan dilaksanakan di UDINUS. Bravo unuk jejaring PE, semoga kiprahnya semakin nyata. (Esa/12/11)