Dilandasi atas keprihatinan akan tingginya angka kematian ibu dan bayi di Indonesia maka pada bulan Oktober 2011, Pertamina bersama PKBI melanjutkan program Sehat Anak Tercinta dan Ibu (Sehati). Program ini sudah dilaksanakan pada tahun 2009-2010 di 26 desa dari 13 kecamatan yang tersebar di 7 provinsi di Indonesia, salah satunya di Jawa Tengah. Khusus di Jawa Tengah, dilaksanakan di Desa Gadon dan Cabean Kecamatan Cepu Kabupaten Blora, serta di Kelurahan Donan dan Lomanis Kecamatan Cilacap Tengah. Wilayah tersebut dipilih berdasarkan beberapa pertimbangan diantaranya kedekatan dengan lokasi Pertamina, adanya laporan kasus kematian ibu dan atau bayi, serta belum merupakan Desa Siaga.
Menurut Direktur Eksekutif PKBI Jawa Tengah, Elisabet S.A Widyastuti, MKes yang disampaikan selepas mengikuti acara Pengkayaan Relawan (Jumat, 18/11) bahwa program ini pada tahun pertama sudah menjangkau sebanyak 1009 ibu hamil serta 2025 bayi dan balita melalui beberapa kegiatan diantaranya baseline survey, penguatan kapasitas masyarakat dengan menyelenggarakan lokalatih pembentukan Forum Kesehatan Desa (FKD), pelatihan kesehatan reproduksi bagi kader posyandu dan guru serta menginisiasi terbentuknya dana sosial ibu bersalin (dasolin). “Pada tahun kedua, kami akan melanjutkan dengan penguatan posyandu sehingga diharapkan menjadi Posyandu Plus” tambahnya.
Posyandu, seperti yang dimuat pada buku Panduan Pegangan Kader Posyandu yang diterbitkan oleh Dinas Kesehatan, mempunyai beberapa strata yaitu: Pratama, Madya, Purnama, dan Mandiri dimana strata tersebut diklasifikasikan berdasarkan jenis pelayanan yang disediakan. Misalnya penimbangan dan pemberian makanan tambahan, namun ada pula yang sudah mempunyai pelayanan tambahan seperti imunisasi serta konsultasi. Posyandu plus merupakan posyandu Mandiri yang mempunyai “plus”. Dalam hal ini Posyandu Plus yang akan dibuat oleh Program Pertamina Sehati adalah posyandu yang mempunyai program dana sosial ibu bersalin (dasolin), mempunyai satgas kegawatdaruratan yang terlatih, memiliki kader yang mampu melakukan deteksi dini tumbuh kembang anak, serta adanya program-program tambahan selain 5 (lima) program prioritas di posyandu.