Jembawan 8 (12/12- 2014). Sebanyak 52 mahasiswa yang terdiri dari 18 laki-laki dan 34 perempuan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Halu Oleo Kendari Sulawesi Tenggaara berkunjung ke PKBI Jawa Tengah. Para mahasiswa yang didampingi 2 dosen pembimbing, diterima oleh Direktur Eksekutif Daerah PKBI Jateng, Elisabet S.A. Widyastuti, SKM.M.Kes (Lisa) di Wisma lantai 3 PKBI Daerah Jawa Tengah Jl. Jembawan no 8 Semarang. Di depan para mahasiswa, dalam paparannya tentang sejarah PKBI, Lisa menyampaikan bahwa Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) adalah sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang peduli terhadap KB, kesehatan reproduksi dan seksualitas. Didirikan pada tanggal 23 Desember 1957 di Jakarta oleh sekelompok relawan dokter, bidan dan tokoh masyarakat yang dilandasi atas keprihatinan akan tingginya angka kematian ibu dan bayi di Indonesia.
Sebagai LSM angkatan pertama di Indonesia, PKBI meyakini bahwa kesejahteraan keluarga adalah pilar utama untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Keluarga yang dimaksud adalah keluarga yang bertanggungjawab dalam lima dimensi yaitu: kelahiran, kesehatan, pendidikan, masa depan dan kesejahteraan. Selain itu, dalam melaksanakan programnya selalu dilandasi semangat kerelawanan, kepeloporan, profesionalisme dan kemandirian.
Saat ini PKBI berkarya di 27 provinsi di Indonesia, salah satunya di Jawa Tengah. Dan Sejak tahun 1967, PKBI telah menjadi anggota IPPF (International Planned Parenthood Federation), sebuah organisasi yang memperjuangkan hak-hak kesehatan reproduksi dan seksual yang beranggotakan lebih dari 170 negara di dunia. Di Jawa Jawa Tengah, PKBI memiliki 20 PKBI Cabang.
Kedepan PKBI bertekat untuk menjadi center of excellent (pusat unggulan) pengembangan program dan advokasi kesehatan seksual dan reproduksi yang mandiri di tahun 2020 (renstra PKBI 2010-2020). Salah satu langkah yang ditempuh untuk mempersiapkan diri adalah dengan menerapkan sistim akreditasi, sehingga PKBI dapat menjadi organisasi yang demokratis, transparan, akuntable dan mampu merespon kebutuhan masyarakat. Tahun 2014, PKBI Jawa Tengah memperoleh akreditasi A.
Usai mendengarkan paparan dari Direktur PKBI, mahasiswa dipandu untuk dapat mengenal lebih dalam peran pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan creative messages for young people. Mereka dibagi dalam tiga kelompok, masing-masing mendapatkan materi dari Youth Center Pusat Informasi dan Layanan Remaja (Pilar) , Koordinator program Anak dan HIV-AIDS serta Koordinator Rumah Pintar BangJo.
Pada sesi tanya jawab dan berbagi cerita Juliana salah satu peserta menyampaikan; bagaimanapun juga implementasi teori sangatlah penting dan pengalaman di lapangan akan menggenapinya. Juliana merasa kunjungan di PKBI kali ini membuka wawasan dan memberikan informasi baru yang bersifat implementatif.
Sementara itu Hartati Bahar, SKM. MKes, selaku dosen pendamping dapat memetik manfaat dari kunjungan tersebut, karena pengalaman PKBI dalam melakukan Advokasi kepada pemerintah, serta beberapa contoh desain media dan teknik pendekatan kepada unit sasaran yang menghasilkan target maksimal. Selain itu dalam keseharian selama 5 hari di kota Semarang, mahasiswa FKM Halu Oleo, juga mendapatkan pelatihan di FKM Undip, mereka sangat menikmati suasana Kota Lumpia, dengan potensi wisata dan kulinernya, juga kemacetan yang tidak pernah dialami di Kendari. (antonius juang saksono)