Gubernur Jateng Upayakan Sosialisasi KB dan Pencegahan HIV Bergaya Nge-pop

Semarang, (12/1). Bertempat di ruang kerjanya Jl. Pahlawan Gedung A. Lantai 2, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, SH menerima Pengurus Harian LSM PKBI Daerah Jawa Tengah berserta jajarannya yang dipimpin oleh dr. Widoyono, MPH selaku ketua. Pertemuan yang memakan waktu hampir 2 jam itu bersifat silaturahmi dan pelaporan atas terpilihnya kepengurusan PKBI masa bhakti 2014-2018 beserta program kerja yang nantinya akan bersinggungan dengan masyarakat Jawa Tengah secara langsung, baik mengenai KB, Cegah HIV maupun Ruang Ekspresi bagi remaja.

Dalam laporannya dr. Widoyono menyampaikan sejarah berdirinya Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang peduli terhadap KB, kesehatan reproduksi dan seksualitas. Didirikan pada tanggal 23 Desember 1957 di Jakarta oleh sekelompok relawan dokter, bidan dan tokoh masyarakat yang dilandasi atas keprihatinan akan tingginya angka kematian ibu dan bayi di Indonesia.

Setelah berkiprah selama 57 tahun, kini mitra strategis PKBI meluas termasuk pendampingan anak jalanan, remaja dan Pasangan Usia Subur (PUS). Berdasarkan data di Jawa Tengah Program KB dan Kependudukan belum menunjukkan hasil yang menggembirakan, Total Fertility Rate Jawa Tengah meningkat dari 2,1 (SDKI 2003) 2,3 (SDKI 2007) menjadi 2,5 (SDKI 2012). Sehingga program pengendalian penduduk perlu ditingkatkan khususnya upaya peningkatan peran laki-laki dalam KB. Usia perkawinan anak perdesaan juga masih berkisar antara 16-17 tahun. Kasus AIDS di Jateng nomor 6 terbesar di Indonesia. Hingga Juni 2014, kasus yang dilaporkan: 9.393 kasus (HIV: 5.087 kasus; AIDS: 4.305 kasus). Perempuan menempati urutan kedua terbesar kasus AIDS (18%), dan 9,6% pengidap AIDS di Jateng adalah remaja.

Pengurus Daerah PKBI Jawa Tengah yang dipimpin dr. Widoyono, MPH diterima Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, SH di Kantor Gubernur (12/1)

Indonesia akan menyongsong bonus demografi tahun 2020-2030, dimana jumlah penduduk usia produktif akan mencapai dua kali lipat dibanding usia non produktif. Kondisi ini mempunyai manfaat ekonomi bila penduduknya sehat, trampil dan berkualitas. Sementara Indek Pembangunan Manusia Jawa Tengah : 74,05 (th. 2013).

Ganjar dengan tegas menanggapi persoalan Jawa Tengah yang dilaporkan PKBI, yang bersentuhan dengan KB, Pencegahan HIV-AIDS dan persoalan remaja, melihatnya secara politis. Meskipun KB di era reformasi telah diabaikan ia menyediakan diri untuk menjadi iklan keluarga berencana beserta keluarganya; dalam bentuk baliho yang terpampang di Jawa Tengah. Selain itu Ganjar juga menduga bahwa dalam kontek matinya social volunteerism menjadikan persoalan masyarakat hanya dibebankan kepada pemerintah. Untuk itu perlu diupayakan menghidupkan naluri kerelawanan melalui berbagai cara yang nge-pop dengan melibatkan seluruh unsur komponen masyarakat termasuk remaja.

Oleh sebab itu ia menawarkan berbagai strategi baik yang bersifat politis maupun operasional, antara lain; Gubernur visit mengajar bersama PKBI di sekolah-sekolah, Devisi Criwis yang berteriak tentang KB dan HIV di lokasi Car Free Day serta test HIV, mengundang seluruh Bupati, Walikota, BKKBN dan PKBI untuk mengambil langkah-langkah yang tepat dalam rangka meningkatkan peran KB, mengingat di Jawa Tengah terdapat 600 ribu lebih Pasangan Usia Subur miskin yang belum semua terlayani; Serta merancang test HIV bersama bagi PNS di lingkungan Pemprov Jateng sebagai bagian dari role model agar semakin banyak masyarakat yang bersedia test HIV.

Dalam hal bonus demografi ia menyarankan tidak perlu takut, karena meningkatnya jumlah angkatan kerja produktif kita perlu menyiasati dengan arif dan kreatif, sehingga bonus demografi menjadi sebuah tantangan.
Selain itu Ganjar juga menawarkan kepada Pilar yang diwakili oleh Ocena Yusrina Nurarfian, untuk membuat even apapun musik, baca puisi, tari, lomba dan lain lain yang dapat mempertemukan tetek dan bengek di arena remaja; Dan dapat memanfaatkan sarana gedung Wisma Perdaiaman, Karena pada prinsipnya Gubernur ingin melihat suasana batin masyarakat, dan tidak perlu takut bila harus mencolok mata pemerintah karena yang diperlukan sekarang adalah kerelawanan bukan instruktif.

Dalam berbagai hal Gubernur telah melibatkan relawan untuk melihat dan melaporkan infrasturktur dan irigasi di Jawa tengah, sehingga keluhan masyarakat dapat segera ditangani, termasuk laporan dari PKBI akan segera disinergikan dengan program-program dinas terkait. (antonius juang saksono)

Sebarkan

Tinggalkan komentar