“Naoya”, Relawan Jepang buat anak Rumpin Terpingkal

Johar (12/2). Memanfaatkan area Lantai 3 Gd. Parkiran Inak  Kawasan Pasar Kanjengan –  Johar sebanyak 45 anak dan balita bergembira-ria mengikuti rangkaian acara yang dipandu oleh Kak Bara dan Kakak Lis pada acara yang digelar oleh Rumah Pintar Banjo dan Indonesia International Work Camp (IIWC) PKBI Jateng betajuk  Mini Show Up Party “a Piece of Happiness”.

Tiga relawan asing, masing-masing Emely (Prancis), Maria Teresa (Holand) dan Naoya (Jepang) bersama 20 relawan lokal dari Rumpin, IIWC, dan mitra PKBI Jateng Yayasan Emas Indonesia telah mempersiapkan acara tersebut lebih dari 2 minggu. Kelompok sasaran pelayanan pada anak kali ini adalah membuat mereka gembira disela-sela musim hujan yang berkepanjangan. Mereka anak-anak dampingan Rumah Pintar Bangjo PKBI Jateng berkesempatan untuk yang kesekian kalinya bercanda bersama relawan asing.

Selain hadiah dan hiburan; anak-anak ini juga dapat menikmati edukasi melalui Story Telling yang berkisah tentang “Anak Pulau Pelangi” yang diperankan oleh kakak pendamping. Pementasan dan cerita bertutur sarat makna kali ini berkisah tentang anak-anak yang tinggal di Pulau Pelangi. Mereka  sangat bahagia karena selalu bermain dalam keanekaragaman warna hidup; namun tiba-tiba datanglah seorang teman baru dari gelegar petir. Teman baru tesebut bernana “Gas”, ia tidak berwarna tetapi anak-anak pelangi menerima mereka sebagai teman yang baik. Namun dalam perjalanannya Gas merasa tidak seperti Anak Pelangi, maka ia mulai murung dan sedih karena tidak seperti mereka; Dalam kesedihan dan kemurungannya membuat pertemanan menjadi tidak akrab, meskipun Anak Pelangi tetap menghiburnya, tapi Gas tetap saja sedih dan murung. Akhirnya Gas mulai menyadari perbedaan tersebut dan kembali gembira, Gas memang tidak berwarna tetapi hatinya selalu berwarna bersama teman-teman Pelanginya.

Naoya; yang berperan sebagai Gas membuat anak-anak Rumpin tertawa terpingkal-pingkal selain cedal dalam pengucapan Bahasa Indonesia-nya, juga gaya dan peran serta mimik Gas mengundang tawa. Eka, Adi dan Heri mengacungkan tangan setelah Kak Bara dan Kak Lis menawarkan pada penonton siapa yang berani menirukan gaya Kak Naoya? Ketiganya bergegas maju dan diikuti yang lain, ketika musik pengirim dimainkan maka mulailah anak-anak tersebut menari dan bernyanyi bersama Naoya.

Irwan Relawan Rumpin selaku pelaksana acara tersebut menyampaikan bahwa; Rumpin Bangjo mengupayakan untuk memenuhi hak anak yang merupakan bagian dari hak asasi manusia. Wajib dijamin, dilindungi, dan dipenuhi oleh orangtua, keluarga, masyarakat, pemerintah  serta negara sebagai mana tertuang dalam Undang-undang Perlindungan Anak Nomor 23 tahun 2002 melalui berkreasi dan berkarya agar mereka bisa berkembang, dan menunjukkan bakat yang mereka miliki. Mereka adalah anak-anak yang hidup di jalanan dan di pasar Johar, yang biasa kita panggil anak-anak jalanan.  Rumah Pintar Bangjo PKBI yang tahun ini genap berusia 7 tahun mengusahakan agar kepedulian dan oleh rasa prihatin terhadap kondisi hak pendidikan dan kesehatan anak  di wilayah Pasar Johar Semarang, mendapatkan perhatian lebih dari masyarakat dan pemerintah kota.

Pementasan acara kali ini juga didukung oleh para remaja dan Anak Jalanan Dewasa; Wiwid dan Budi pengamen jalanan menghibur adik-adiknya dengan musik dan lagu yang biasa dinyanyikan saat mengamen. Selain itu adik-adik mereka juga menyanyinyak lagu berjudul “Aku Pasti Bisa”, sebuah lagu yang menginspirasi mereka bahwa mereka punya hak yang baik atas masa depan mereka imbuh Irwan!.

Sementara itu Vivi Maryati selaku Koordinator Rumpin memberikan informasi mengenai pentingnya kesehatan dan pendidikan melalui pendampingan dan penjangkauan pada anak jalanan, hal ini merupakan program utama Rumpin; Namun demikian mereka yang telah beranjak dewasa masih juga mendapatkan pendampingan agar mereka tidak salah jalan dalam menentukan hidup dan masa depannya; tegasnya! *** antonius jhe saksono

Sebarkan

Tinggalkan Komentar