World Breastfeeding Week (WBW) atau Indonesia disebut dengan Pekan ASI Sedunia (PAS) yang dirayakan setiap tanggal 1-7 Agustus setiap tahunnya. Tema yang diusung seluruh negara setiap tahunnya sama, dan untuk tahun 2015 ini adalah “Menyusui dan Bekerja: Mari Kita Sukseskan!”
Tema ini menjadi pilihan untuk tahun 2015 ini karena saat ini banyak ibu menyusui yang melakukan peran ganda, sebagai ibu menyusui dan sebagai wanita karir yang dituntut untuk mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga. Dengan menjalani peran ganda ini, membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, terutama dalam hal pekerjaan. Sebaiknya setiap perusahaan hendaknya bisa memperhatikan tiga hal, yaitu Waktu, Ruang/Jarak, dan dukungan.
Waktu berkaitan dengan adanya cuti ketika akan melahirkan dan paska melahirkan, tetapi tetap dibayar penuh selama masa cuti berlangsung. Atau diberi kesempatan beristirahat untuk menyusui, atau adanya pengurangan jam kerja setiap harinya untuk menyusui, dengan tidak mengurangi haknya pada tiap bulannya.
Ruang/Jarak berkaitan dengan diberikannya fasilitas atau ruang pribadi/tertutup untuk memerah dan menyimpan ASI. Jika memungkinkan disediakan tempat perawatan bayi dekat dengan tempat kerja sehingga ibu bisa bersama dengan bayinya.
Perempuan juga memerlukan dukungan sepenuhnya dari anggota keluarga, masyarakat, pemberi kerja, rekan kerja, dan atasan, dalam bentuk perilaku positif terhadap menyusui dan pengertian terhadap situasi pekerjaan
Mengapa ASI menjadi penting? Karena ASI merupakan faktor penunjang kecerdasan si bayi. Memang tidak mudah menjalani ASI secara eksklusif, karena artinya seorang ibu harus memberikan ASI selama 6 bulan tanpa diberikan asupan lainnya. Seringkali kesalahan yang terjadi adalah setelah masa ASI eksklusif ini atau si bayi sudah diberi makanan lain selain ASI karena si ibu tidak memberikan ASI lagi. Padahal menurut standar kesehatan dunia WHO, bayi sebaiknya di sapih setelah 2 tahun usianya. Hal ini yang menjadi tantangan bagi ibu menyusui yang berperan sebagai wanita karir. Tak jarang pula mereka juga mengkombinasikan antara ASI dengan susu formula. Mengapa ASI lebih baik dari susu formula?Karena banyak sekali kandungan susu formula yang tidak terdapat pada ASI, ASI lebih memiliki fungsi menyeluruh pada bayi sedangkan susu formula hanya memacu sebagian saja. Jadi, sudah sangat jelas bahwa memberikan ASI eksklusif adalah hal yang tidak bisa di gantikan.
Berdasarkan penelitian WHO (2000) di enam negara berkembang, resiko kematian bayi antara 9-12 bulan meningkat 40% jika bayi tersebut tidak disusui. Untuk bayi berusia di bawah 2 bulan, angka kematian ini meningkat menjadi 48%. Salah satu upaya untuk mengurangi AKB yaitu dengan pemberian ASI khususnya ASI Ekslusif 6 bulan dan tetap diberi ASI sampai 11 bulan saja dengan MP-ASI pada usia 6 bulan dapat menurunkan kematian balita sebanyak 13% (Roesli, 2008).
Nah, masih ragu untuk mendukung ibu menyusui dalam memberikan ASI secara eksklusif?
For Mom: Enjoy your journey as a mom with breastfeeding moment!